CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 28 Oktober 2012

Kenapa kita butuh mimpi pas tidur?

Ada yang bilang waktu bisa nyembuhin semua luka. Riset terbaru dari University of California, Berkeley, mengindikasikan kalo lamanya waktu bermimpi pas kita tidur bisa mengatasi penderitaan yang menyakitkan.
Peneliti UC Berkeley nemuin kalo selama fase mimpi pas tidur, atau tidur rapid eye movement (REM), yaitu ketika bola mata bergerak cepat saat tidur, zat kimia stres dipadamkan dan otak memproses pengalaman emosional dan mengikis memori yang menyakitkan. Bahasanya agak ribet ye.

Temuan ini nawarin penjelasan yang unik kenapa orang yang menderita kelainan stres pasca-kejadian traumatis, atau hal yang ngeselin dan memalukan, menemui kesulitan untuk pulih dari pengalaman yang membuatnya tertekan, malu dan berulang kali dihantui mimpi buruk. Penelitian ini juga nawarin jawaban mengapa kita bermimpi.

"Tahap mimpi tidur, berdasarkan komposisi neurokimianya yang unik, memberikan semacam terapi sepanjang malam, sejenis balsam menenangkan yang membuang semua hal yang tajam dari pengalaman emosional pada hari sebelumnya," kata Matthew Walker, dosen psikologi dan neuroscience di universitas itu yang terlibat dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.

Bagi penderita stres pasca-peristiwa traumatis, terapi malam ini mungkin tidak bekerja secara efektif. "Sehingga ketika kilas balik, misalnya dipicu oleh ban mobil meletus, mereka mengalami kembali seluruh pengalaman mengerikan itu karena emosinya tidak disingkirkan dari memori dengan benar selama tidur," kata Walker.

Hasil studi ini menawarkan berbagai informasi tentang fungsi emosional tidur REM, yang biasanya mencakup 20 persen dari waktu tidur seorang manusia sehat. 

Studi otak sebelumnya mengindikasikan bahwa pola tidur sehat itu tidak berjalan semestinya pada orang yang menderita kelainan seperti trauma dan depresi.
cr: jelajahunik.us

0 komentar:

Posting Komentar